Selain hari raya kurban, Hari Raya Idul Adha di Indonesia identik dengan penyebutan lebaran haji. Penyebutan ini bukan tanpa alasan, mengingat Idul Adha identik dengan puncak pelaksanaan ibadah haji.
Perayaan Idul Adha memang bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Makkah. Jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Makkah, Arab Saudi menunaikan rukun Islam kelima.
Sehari sebelum Idul Adha atau 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah. Saat itu, jutaan jutaan Muslim berkumpul di Padang Arafah Makkah untuk wukuf, puncak ibadah haji.
Mereka berada di Arafah hingga matahari terbenam dan menyibukkan diri dengan berzikir, berdoa, mengisi majelis taklim, dan lainnya.
Sementara umat Islam yang tidak melaksanakan haji, pada hari Arafah disunnahkan berpuasa.
Setelah matahari terbenam, jamaah haji meninggalkan Padang Arafah menuju Muzdalifah dan bermalam di kawasan Mina. Keesokan harinya pada 10 Dzulhijjah atau Idul Adha, jamaah haji melanjutkan ritual melempar jumrah atau jamarah.
Kemudian melanjutkan dengan tawaf wajib haji di Masjidil Haram. Jamaah haji juga berkurban atau menyembelih hewan seperti kambing, domba, unta, atau sapi.
Setelah menyelesaikan semua rukun haji, jamaah akan mencukur rambut atau memotong sebagiannya sebagai syarat lepas dari masa ihram.